Mengenai Saya
- PAPUA BERSUARA
- Ketika kita diam maka semua sepertinya tidak ada persoalan tetapi ketika kita bersuara maka mereka akan tau bahwa kita mempunyai persoalan, yang harus di selesaikan. Kebenaran harus ditegakan, untuk mendapatkan kebenaran harus berjuang karena kebenaran telah tertindas, dan telah dengan sengaja ditutupi.....'aku merasa tertindas, apakah kamu merasa hal yang sama seperti aku sebelum aku akan mulai memposting blog ini aku mohon agar di mengerti semua bahasa atau kosa kata yang penulis buat di sini tidak ada komentar buat hal tidak benar dengan kata lain tidak membrikan ijin bagi siapapun yang menipu diri orang lain berarti telah menipu dirinya sendiri.........................
Minggu, 06 Oktober 2013
Senayan - Komisi I DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan peneliti masalah Papua di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Adriana Elizabeth dan Muridan Widjojo pada Selasa (21/5) ini. Komisi I memandang penting menyikapi isu-isu Papua guna mencari jalan keluar dari persoalan yang terjadi selama ini.
"Kita mengharapkan pandangan dan hasil kajian dari dua pengamat LIPI ini untuk dapat memberikan gambaran dan masukan yang konstruktif, guna pemecahan masalah Papua ini," ujar Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita saat memimpin rapat.
Kata Agus Gumiwang, hasil pandangan dari LIPI ini tentu akan menjadi hal yang menarik. Ini akan menjadi bahan rapat Komisi I dengan pemerintah pada Kamis (24/5) mendatang, dalam membahas persoalan-persoalan yang menyangkut Papua.
Dalam paparannya, Adriana menyampaikan, sebenarnya dunia internasional banyak yang tidak mendukung aktifitas dan kegiatan kelompok OPM (Organisasi Papua Merdeka). "Kalau pun ada yang simpati, itu bersifat perorangan dan LSM. Bukan mewakili secara sesungguhnya dari sebuah kebijakan negara tertentu," paparnya.
Dia juga melihat, sejuah ini pemerintah pusat belum memberi respon terhadap masyarakat Papua untuk menggelar dilaog guna menjawab persoalan yang ada. "Saya melihat, kenapa pemerintah cenderung tidak memenuhi permintaan dialog dari masyarakat Papua, karena pemerintah pusat kawatir, ujung dari dialog itu adalah referendum," katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar