Mengenai Saya

Ketika kita diam maka semua sepertinya tidak ada persoalan tetapi ketika kita bersuara maka mereka akan tau bahwa kita mempunyai persoalan, yang harus di selesaikan. Kebenaran harus ditegakan, untuk mendapatkan kebenaran harus berjuang karena kebenaran telah tertindas, dan telah dengan sengaja ditutupi.....'aku merasa tertindas, apakah kamu merasa hal yang sama seperti aku sebelum aku akan mulai memposting blog ini aku mohon agar di mengerti semua bahasa atau kosa kata yang penulis buat di sini tidak ada komentar buat hal tidak benar dengan kata lain tidak membrikan ijin bagi siapapun yang menipu diri orang lain berarti telah menipu dirinya sendiri.........................

Rabu, 05 Februari 2014

Permainan Lukas Enembe Dan Abraham Oktavianus Atururi "Pilkada Langsung Tak Cocok di Provinsi Papua"

Gubernur Papua Lukas Enembe (kanan) dan Gubernur Papua Barat Papua Barat, Abraham Octavianus Atururi (kiri) menghadiri pertemuan Presiden dengan perwakilan rakyat Papua di Istana Bogor, Jabar, Selasa (28/1) (sumber: Antara)


Bogor - Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, selama sembilan bulan bertugas memimpin daerah Papua dia bisa menyimpulkan bahwa konflik bersenjata di sana tak lagi soal permintaan merdeka. Tindakan kekerasan bersenjata menurutnya cenderung kriminal yang kerap dipicu konflik pilkada. Oleh karena itu, Enembe menilai pemilihan kepala daerah langsung tak sesuai dengan kultur komunal di daerah tersebut. "Tidak semua daerah di Papua itu konflik, itu juga bukan karena ingin merdeka tapi persoalan lokal, pilkada kubu yang satu sudah menang, kubu lainnya hasut. Oleh karena itu kita inginkan ke depan Pemilu tidak langsung tapi melalui DPR(D)," demikian kata Lukas di kompleks Istana Bogor, Jawa Barat saat jeda pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Selasa siang (28/1). Oleh karena itu dia meminta Menteri Dalam Negeri (mendagri) Gamawan Fauzi untuk memperhatikan sistem pemilihan kepala daerah tersebut. "Karena ini sistem kekerabatannya luar biasa sehingga kelompok ini keluarganya lari ke sana istrinya lari ke situ, membuat konflik luar biasa terjadi. Lebih banyak faktor itu ditemukan," imbuh dia.
Melalui pertemuan dengan sejumlah pihak dan melakukan rekonsiliasi, Lukas mengatakan tindakan bersenjata pula bermotif kriminal. Atas hal tersebut gubernur meminta kepada kapolda setempat untuk melakukan penertiban terhadap aksi-aksi kriminal. "Kalau pemilihan langsung itu enggak bisa di budaya kita, budaya Papua karena komunal, hidup bersama sehingga membuat perpecahan terjadi," kata dia lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar