Mengenai Saya

Ketika kita diam maka semua sepertinya tidak ada persoalan tetapi ketika kita bersuara maka mereka akan tau bahwa kita mempunyai persoalan, yang harus di selesaikan. Kebenaran harus ditegakan, untuk mendapatkan kebenaran harus berjuang karena kebenaran telah tertindas, dan telah dengan sengaja ditutupi.....'aku merasa tertindas, apakah kamu merasa hal yang sama seperti aku sebelum aku akan mulai memposting blog ini aku mohon agar di mengerti semua bahasa atau kosa kata yang penulis buat di sini tidak ada komentar buat hal tidak benar dengan kata lain tidak membrikan ijin bagi siapapun yang menipu diri orang lain berarti telah menipu dirinya sendiri.........................

Selasa, 25 Maret 2014

PENGACARA KONDANG PAPUA ADOLOF STEVE WARAMORI SOAL DW-JW, GUBERNUR JANGAN PLIN PLAN

Pengamat Hukum, Adolf Steve Waramori

Jayapura 25/3 (Jubi) - Pengacara kondang Papua Steve Waramori, meminta Gubernur Provinsi Papua harus komit dengan apa yang telah dikatakan dan jangan plin plan, terkait kasus yang dugaan korupsi yang menyeret dua pejabatnya, yang berinisial DW dan JW.
“Apa yang dikatakan Gubenur kepada media ketika itu melalui humasnya bahwa itu tugas penegakan hukum yang Dia (Gubernur) tidak bisa intervensi. Kenapa yang ini (DW dan JW) dia intervensi, komitlah dengan apa yang dikatakan, jangan plin- plan,” kata Steve, Selasa (25/3).
Steve meminta Kejati harus tegas terkait penahanan terangka korupsi. Seperti contoh saat menahan Kepala Biro Pemerintahan Kampung Provinsi Papua, Eli Weror.
Pernyataan yang dilontarkan Gubernur Papua beberapa waktu lalu di media terkait kasus DW dan JW, dikatakan Steve bahwa yang menyatakan bersalah atau tidak bersalah adalah putusan dari pengadilan.
“Kejaksaan punya kewenangan penuh yang diberikan undang-undang melakukan penyidikan,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Papua, Lukas Enembe membantah jika DW dan JW pejabat yang baru dilantiknya mangkir untuk diperiksa setelah sebelumnya Kejaksaan Tinggi (Kajati) Papua layangkan surat pemanggilan pertama Kamis (13/3) terkait kasus korupsi senilai Rp 3 Milyar dana KPU Lanny Jaya tahun 2011.
“Itu tidak benar, bagaimana dikatakan sebagai tersangka padahal ia belum diperiksa,” kata Lukas Enembe ditemui sela – sela peresmian posko kemenangan demokrat di batas Kota Jayapura, Sabtu (15/3) lalu.
Enembe menjelaskan dirinya sudah memanggil DW dan JW, keduanya telah menceritakan apa yang terjadi kepada dirinya.
“Saya baru lantik pejabat itu, menetapkan sebagai tersangka tanpa pemeriksaan itu tidak benar,” kata Enembe.
Penggunaan dana oleh kedua pejabat itu sudah benar, dikatakan Enembe, karena dulunya pengunaan dana harus menggunakan memo bupati dan sekerang baru sebut dana hibah pada tahun 2012.
“Tahun 2011 ke bawah baru harus menggunakan memo bupati untuk mengeluarkan dana di keuangan pada KPU dan itu cerita mereka,” katanya.
Menurutnya dana senilai Rp 11 milyar adalah dana APBD, pelaksana harian bupati setempat mengeluarkan memo untuk mencairkan dana itu, untuk membayar panitia pemilu daerah (PPD).
“Jadi pada saat itu sebagai bupati Carateker mengeluarkan memo mohon bayarkan langsung kepada KPU, diserahkan ke kepala keuangan, jadi penggunaan dan kesalahan ada di KPU,” tegas Enembe.


Jumat, 14 Maret 2014

Papua tolak ajakan jadi tuan rumah PON bersama Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo


Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Papua Lukas Enembe dengan tegas menolak ajakan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo untuk menjadi tuan rumah bersama PON XX tahun 2020.
"Saya menolak ajak Gubernur Sulsel untuk bersama-sama menjadi tuan rumah bersama PON 2020," tegas Gubernur Enembe dihadapan rapat anggota KONI yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta, Selasa malam.
Dikatakan, bila Papua menjadi tuan rumah PON XX maka pelaksanaannya hanya akan melibatkan Provinsi Papua Barat.
Cabang olah raga yang akan digelar di Papua Barat itu yakni menyelam yang akan berlokasi di kawasan Raja Ampat.
"Tidak mungkin kami menerima tawaran Sulsel karena dalam pelaksanaan nantinya juga akan melibatkan propinsi lain," kata Gubernur Enembe disela-sela pemaparannya tentang kesiapan Papua menjadi tuan rumah.
Tercatat enam propinsi saat ini berebut untuk menjadi tuan rumah PON XX yakni Aceh, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan dan Papua.
Hingga berita ini diturunkan belum diputuskan tiga besar yang akan menjadi calon penyelenggaraan PON 2020.